EPICUREANISME
Epicureanisme
adalah nama pengikut filosof Epicurose. Filsafat ini berkembang sekitar abad ke
tiga sebelum masehi. Berkembang setelah zaman Sokrates. Epicurose dikenal juga
sebagai bapak anti-sinisme ala sokrates.
Berikut
ini adalah petikan ungkapan yang terkenal dari Epicurose:
“
Hidup bukan untuk mencari bagaimana caranya menjadi orang baik, karena itu
tidak masuk akal. Hidup adalah untuk mencari bahagia”.
Bahagia adalah senang. Senang bukan sebatas fisik. Kamu bisa menjadi diri sendiri di dalam pergaulan sosial merupakan sebuah kebahagiaan. Bahagia karena hidup tidak dipasung oleh basa-basi, diselimuti oleh ketakutan-ketakutan tentang kebencian, atau dibawah bayang-bayang akan sebuah pujian.
Epicurose ini sebagai pelopor gaya hidup hypist (menjauh dari keramaian dan
menikmati hidup).
Dalam
konsep pendidikannya, Epicurose membuat semacam halaqoh. Halaqah adalah sebuah pertemuan yang di dalamnya diisi dengan pengajaran dan pengkaderan. Halaqah itu identik dengan pertemuan yang pesertanya duduk membentuk lingkaran mengitari sang pemateri atau guru.
Untuk mewujudkan konsep pendidikannya, Epicurose membeli sebuah
rumah besar yang berisi kamar-kamar, kemudian murid-muridnya dibebaskan untuk
memilih tempatnya masing-masing. Ketika penyampaian materi, maka tempatnya diselenggarakan di
taman-taman. Konsep pendidikannya dinamakan ‘The Garden School’.
Berikut ungkapan-ungkapan Epicurose yang lain:
“Ruwetnya
hidup karena cara berpikirnya".
“Aku
tidak ingin ikut-ikutan melayani kebutuhan orang banyak. Karena logikanya orang
banyak tidak akan setuju dengan apa yang akan aku omongkan. Dan aku tidak paham
mengapa mereka begitu”.
Rumusan utama dari Epicureanisme:
1. Apa yang paling utama dalam hidup? Kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang paling utama adalah mencari senang.
2. Senang itu tidak gelisah.
3. Fitrah hidup adalah senang.
4. Hidup ini awal dan akhirnya adalah senang.
5. Hidup harus senang karena akan mati.
Cara hidup Senang:
1. Hiduplah dengan benar.
2. Cari dulu penyakitnya (kegelisahan).
EmoticonEmoticon