materi pelajaran filsafat, cara blogger menghasilkan uang, seo blog, google adsense, blog gratisan, download ebook gratis, materi pelajaran Filocopy.id: Filsafat Eropa
Pengantar Filsafat Bagi Pemula

Pengantar Filsafat Bagi Pemula

 

Pengertian filsafat dan contoh-contohnya
Gambar: pixabay

Filsafat bagi sebagian orang dianggap sebagai studi yang sulit dipahami. Hal itu memang tidak bisa disangkal karena filsafat memang membahas segala sesuatunya secara konseptual dan makro. Bukan yang bersifat spesifik dan teknis.

Namun, filsafat sesungguhnya merupakan unsur yang sangat penting di dalam segala aspek kehidupan manusia. Apalagi, bagi orang yang sedang menempuh pendidikan, filsafat menjadi sebuah kerangka berpikir untuk memahami segala sesuatunya secara utuh.

Kendala yang banyak ditemukan oleh para pelajar atau mahasiswa yang ingin mempelajari filsafat adalah penggunaan bahasa pengantarnya yang sulit dipahami. Maka dari itu, pada kesempatan ini kami ingin memberikan pengantar filsafat dengan penggunaan bahasa yang sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami oleh para pemula.

Pengertian Filsafat

Secara bahasa filsafat terdiri dari dua kata, yaitu philo dan sophia. Philo artinya cinta, sedangkan sophia artinya kebijaksanaan. Jadi, jika diartikan secara definitif maka filsafat adalah cinta kebijaksanaan. 

Banyak orang mengartikan bahwa filsafat merupakan cabang ilmu. Namun, sesungguhnya filsafat adalah dasar berpikir dari sesuatu. Maka, filsafat menjadi landasan dari cabang-cabang ilmu.

Filsafat mempelajari hakikat, tujuan, dan makna kehidupan. Filsafat mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan abstrak tentang masalah seperti kebenaran, keadilan, kebahagiaan, dan realitas. Filsafat juga mencakup berbagai cabang seperti etika, estetika, logika, metafisika, dan epistemologi.

Ruang Lingkup Filsafat

Apa saja yang dibahas di dalam filsafat? Filsafat membahas tentang banyak hal, di antaranya yaitu: epistemologi (pengetahuan), ontologi (keberadaan), logika (pemikiran yang benar), etika (moralitas), estetika (keindahan), politik (pemerintahan), dan metafisika (realitas di balik dunia fisik). 

Filsafat juga membahas konsep-konsep seperti wahyu, kebenaran, keadilan, kebahagiaan, kebebasan, dan kesadaran.

Sekarang kita bahas satu persatu materi yang menjadi bahasan utama pada filsafat.

Pengertian Epistemologi

Apa itu epistemologi? Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang asal-usul, batas, dan validitas pengetahuan. Ini juga mencakup studi tentang kriteria yang digunakan untuk menilai kebenaran dan keabsahan pengetahuan.

Epistemologi biasanya akan banyak dibahas pada studi yang berbasis penelitian dan penilaian. Alat ukur menjadi kajian yang sangat mendasar pada cabang filsafat epistemologi ini.

Pengertian Ontologi

Apa itu ontologi? Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari hakikat realitas dan kebenaran. Ontologi mencoba untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang ada, bagaimana hal-hal tersebut berhubungan satu sama lain, dan bagaimana kita dapat mengetahui tentang hal-hal tersebut.

Ontologi merupakan bahasan filsafat yang dianggap paling rumit. Karena filsafat ontologi membahas tidak hanya pada sesuatu yang nampak, akan tetapi juga pada sesuatu yang tidak nampak. Sehingga, terkadang filsafat ontologi terkendala pada kesediaan bahasa yang mudah dipahami oleh manusia.

Pengertian Aksiologi

Apa itu aksiologi? Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai-nilai dan kualitas moral. Ini mencakup studi tentang nilai-nilai yang baik dan buruk, benar dan salah, dan kebaikan dan keburukan.

Aksiologi juga mencakup studi tentang konsep-konsep seperti keadilan, kejujuran, kebajikan, dan kebaikan.

Cabang filsafat aksiologi bisa disederhanakan ke dalam dua bahasan besar, yaitu etika dan estetika.

Sesungguhnya, ketiga bahasan utama filsafat yaitu ontologi, apistemologi, dan aksiologi bukanlah sesuatu yang terpisah. Ke tiga cabang tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dibahas ketika kita sedang membahas sesuatu.

Contohnya Meja. Secara ontologi meja itu ada, bisa dilihat oleh mata, bisa disentuh oleh indera manusia. Secara epistemologi meja itu terbuat dari kayu dan berfungsi untuk meletakkan makanan. Sedangkan secara aksiologi meja tersebut bentuknya indah atau tidak, berguna untuk manusia atau tidak, dan sebagainya.

Jadi, ketiga cabang filsafat merupakan hal yang harus dibahas secara holistik ketika diterapkan pada sesuatu. Maka, di dalam cara berpikir filsafat adalah menyeluruh. 

Kesimpulannya filsafat itu membahas tentang apa? Filsafat membahas tentang apa saja selama sesuatu itu bisa dijangkau oleh pikiran manusia.

Pengertian Ontologi Hakekat Yang Ada

Pengertian Ontologi Hakekat Yang Ada


Pengertian Ontologi Hakekat Yang Ada
Ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ontos/ On yang berarti wujud, being, ada dan Logos yang berarti Ilmu. Secara definitif, ontologi yaitu ilmu yang menjelaskan tentang hakekat ada, menjelaskan wujud melalui wujud (being qua being), dan menjelaskan tentang dunia yang sejati.

Pertanyaan utamanya di dalam ontologi adalah what is exist? (apa yang ada?), What is? (apa yang?), dan What is real? (apa yang nyata?)

Segala sesuatu pasti ada wujudnya. Di dunia barat ontologi disebut sama dengan metafisika. Karena sama-sama membahas hakekat. Persepsi atau pemahaman dalam realitas akan menentukan kegiatan sehari-hari.

Being (Yang ada)

Definisi yang ada bersifat universal. Segala sesuatu yang bisa disebut dan bisa dipahami adalah being. Yang ada tidak harus real (nyata). Ia bersifat apriori.

Didalam Islam ada Wajibul-Wujud dan Mumkinul-Wujud. Mereka sama-sama wujud.

Ada, dalam filsafat adalah predikat level 1 (First order predicat). Predikat level 2 adalah atribut. Di atas atribut levelnya adalah realitas. Realitas ada yang sifatnya konkret, sifatnya kenyataan. Di atasnya ada kenampakan. Kenampakan kadang-kadang tidak mewakilkan realitas. Contoh pensil yang dicelupkan air. Hakekatnya pensilnya lurus, akan tetapi yang terlihat di dalam air adalah bengkok.

Kenampakan adalah tampilnya sesuatu. Ketampakan, yaitu penampakannya benar, tetapi karena faktor X sehingga yang tampak tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu adanya deviasi objek dan subjek. Persepsi tentang sudut pandang. Jika mau masuk ke hakekat masuklah ke dalam kenyataan. Tetapi, hakekat yang lebih tinggi lebih real masuk ke esensi.

Di atas Kenyataan ada Level Existensi. Secara umum eksistensi dan realitas itu berbeda. Untuk menjadi exist syaratnya harus konkret (bisa dilihat dan dirasa), bersifat publik, menempati ruang dan waktu. Eksistensi berkaitan erat dengan bersifat publik dan konkret. Banyak hal yang real tetapi tidak eksis. 

Di balik existensi ada esensi dan substansi.

Esensi

Esensi merupakan kutub yang bersebarangan dengan eksistensi. Esensi adalah dimensi hakekat terdalamnya. Ia bersifat metafisika. Lawannya esensi adalah aksidensi (yang mencakup warna, tinggi, bentuk, dll).

Substansi

Substansi yaitu wadah dari sifat-sifat. Substansi merupakan wadah dari esensi. Contohnya Meja.

Esensi meja adalah tempat menaruh barang. Sedangkan substansinya adalah Kayu. Aksidennya yaitu berwarna coklat, tinggi, dll. Eksistensinya yaitu bisa dilihat dan diraba, berada di ruangan.

Esensi adalah fundamental structure, yaitu inti dari sesuatu. Sedangkan subtansi adalah materi dasarnya. Dan aksiden merupakan sifat-sifatnya, dan ia bisa berubah-ubah.

Dalam bahasa Aristoteles disebut matter and form. Contohnya meja. Matter-nya kayu, dan form-nya adalah meja. Di manapun tempatnya akan tetap sama disebut sebagai meja.

Awal Kajian Ontologi

Mayoritas pengetahuan masa lalu bersandarkan pada mitos. Kemudian masyarakat tidak puas terhadap paradigma metodologi pada masa Thales (Le Thales). Masyarakat melihat adanya keteraturan (order). Sehingga mereka merumuskan pola umum sebagai pegangan keilmuan pada masa Phytagoras (Le Phytagoras).

Metode Ontologis

1. Simple Ontologi (ontologi bersahaja)

Simple Ontologi yaitu pemahaman berdasarkan kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa yang sederhana.

2. Ontologi Kualitatif-Kuantitatif

Ontologi Kuantitatif memuat pertanyaan lebih tinggi mana, membandingkan, tunggal-jamak, asli apa palsu. Sedangkan ontologi kualitatif memuat pertanyaan yang bersifat metafisika. Apa hakekatnya?, bagaimana intinya?. Kualitatif lebih berbobot dan rumit pemikirannya. 

Tipe Argumen Ontologi

1. Monisme

Monisme yaitu melihat realitas dan segalanya adalah sama. Perbedaan itu semu. Alam semesta terbuat dari Api, air, dan lain sebagainya. Tokoh yang menonjol yaitu Permenides.

2. Materialisme

Materialisme memandang bahwa hakekat segalanya intinya yaitu ada di materi. Materi menentukan yang non-materi.

3. Idealisme

Mereka mengatakan bahwa realitas yang nyata adalah pada dimensi rohani, ide.

4. Naturalisme

Pemikirannya mirip dengan materialisme. Mereka mengatakan bahwa seluruh realitas alam semesta hakekatnya adalah alam semesta itu sendiri. Semua yang alami adalah yang benar. Awal-awal filsuf Yunani adalah naturalisme. Puncaknya yaitu pada masa romantisisme.

5. Dualisme

Dualisme berpendapat bahwa materi dan ide itu sama-sama penting. Realitas selalu menjadi dua yang berpasang-pasangan. 

6. Pluralisme

Mmereka mengatakan bahwa realitas itu plural. Ada matter, form, dan juga aksiden. Kenyataan itu tergantung persepsi. 

7. Empirisisme Logis

Mereka adalah anti-metafisika. Mereka berpendapat bahwa hakekat is meaningless (tidak ada artinya). Setiap individu bisa membuat hakekatnya sendiri-sendiri, tidak bisa diukur dan tidak bisa diverifikasi. Mereka menyatakan bahwa pengetahuan harus bisa diakses secara empiris. Bisa disentuh dengan indrera.

Beberapa pertanyaan lain yang ada pada kajian ontologi, yaitu: Apa itu yang sejati? Apa hekekat alam semesta? Apa yang bisa membedakan realitas dan mimpi? Apa yang membedakan Penampakan yang sejati dan palsu?



Source Images: islaminesia.com

FILSAFAT EPICUREANISME

FILSAFAT EPICUREANISME



Ilustrasi patung Epicurus pendiri filsafat epicureanisme
EPICUREANISME

            Epicureanisme adalah nama pengikut filosof Epicurose. Filsafat ini berkembang sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Berkembang setelah zaman Sokrates. Epicurose dikenal juga sebagai bapak anti-sinisme ala sokrates.

Berikut ini adalah petikan ungkapan yang terkenal dari Epicurose:

“ Hidup bukan untuk mencari bagaimana caranya menjadi orang baik, karena itu tidak masuk akal. Hidup adalah untuk mencari bahagia”.

Bahagia adalah senang. Senang bukan sebatas fisik. Kamu bisa menjadi diri sendiri di dalam pergaulan sosial merupakan sebuah kebahagiaan. Bahagia karena hidup tidak dipasung oleh basa-basi, diselimuti oleh ketakutan-ketakutan tentang kebencian, atau dibawah bayang-bayang akan sebuah pujian.

Epicurose ini sebagai pelopor gaya hidup hypist (menjauh dari keramaian dan menikmati hidup).

Dalam konsep pendidikannya, Epicurose membuat semacam halaqoh. Halaqah adalah sebuah pertemuan yang di dalamnya diisi dengan pengajaran dan pengkaderan. Halaqah itu identik dengan pertemuan yang pesertanya duduk membentuk lingkaran mengitari sang pemateri atau guru.

Untuk mewujudkan konsep pendidikannya, Epicurose membeli sebuah rumah besar yang berisi kamar-kamar, kemudian murid-muridnya dibebaskan untuk memilih tempatnya masing-masing. Ketika penyampaian materi, maka tempatnya diselenggarakan di taman-taman. Konsep pendidikannya dinamakan ‘The Garden School’.

Berikut ungkapan-ungkapan Epicurose yang lain:

“Ruwetnya hidup karena cara berpikirnya".

“Aku tidak ingin ikut-ikutan melayani kebutuhan orang banyak. Karena logikanya orang banyak tidak akan setuju dengan apa yang akan aku omongkan. Dan aku tidak paham mengapa mereka begitu”.


Rumusan utama dari Epicureanisme:
1. Apa yang paling utama dalam hidup? Kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang paling utama adalah mencari senang.
2. Senang itu tidak gelisah.
3. Fitrah hidup adalah senang.
4. Hidup ini awal dan akhirnya adalah senang.
5. Hidup harus senang karena akan mati.
Cara hidup Senang:
1. Hiduplah dengan benar.
2. Cari dulu penyakitnya (kegelisahan).

Sejarah Filsafat Barat Dari Renaissance Sampai Modern

Sejarah Filsafat Barat Dari Renaissance Sampai Modern

Sejarah Filsafat Barat Dari Renaissance Sampai Modern

Filsafat barat diawali dari dua peristiwa besar yaitu Renaissance dan Aufklarung. Renaissance ibaratnya sebagai bigbang-nya, sedangkan Aufklarung yang terjadi 2 sampai 3 abad sesudah renaissance, yaitu sebagai masa pematangan.


Ada delapan titik perkembangan filsafat di dunia barat, yaitu: Renaissance Machieveli, Rasionalisme (tokohnya Descartes), Empirisme (tokohnya David Hume), Aufklarung (tokohnya Rosso, Voltaire, Idealisme (tokohnya kant, hegel, dkk, Positivisme (tokohnya komte, feurbach), Marxisme, Existensialisme (post modern) seperti neo marxis, Modern tokohnya Nietsche.


Renaissance berasal dari bahasa Prancis yang artinya kelahiran kembali (reborn). Dimulai dari Florence, Italia. Awalnya renaissance merupakan gerakan budaya. Kebanyakan dari seni dan sastra. Kemudian geser ke filsafat. Kemudian ke keilmuan, sosial & ekonomi, exacta, politik, dan agama. Kemunculan musik classic-renaissance, yang disebut sebagai jaman Barok.


Manusia berani berfikir secara baru. Menurut Fiator-Mundi mengatakan bahwa paradigma hidup adalah sementara. Renaissance menurut Fiator-Mundi adalah kita yang punya dunia ini. Kita yang mengelola kehidupan ini.


Renaissance membawa perubahan paradigma. Dari paradigma pasif ke aktif.  Landasan berpikir merupakan hal yang sangat penting.


Renaissance lahir karena faktor internal, yaitu kuatnya dominasi gereja. Gereja mengatur segalanya, terjadi pada abad 13 sampai 14 M.


Di inggris terdapat beberapa sekte. Salah satu contohnya, di sana pendeta punya hak ‘paha’ untuk mengetes pengantin baru. Bahkan pada jaman scholastik, kurikulumnya harus sesuai fatwa gereja. Gereja dianggap sebagai penjual sertifikat penebusan dosa.


Faktor eksternal yang mendasari lahirnya renaissance diantaranya, yaitu:


1. Kejayaan dunia Islam. Terjadi di Semenanjung Iberia (barat daya) sebagian Prancis, Italia dan Balkan. Francis Baccon merupakan alumni nidhomia (Islam).


2. Perang salib. Ada enam sesi. Prosesnya sangat panjang. Kekalahan perang karena banyak dosa. Banyak anak-anak kecil yang menjadi korban, padahal mereka dianggap tak berdosa.


4. Kesadaran ada peradaban yang lebih unggul, yaitu Islam.


5. Selama 2 abad terjadi penerjemahan dari teks-teks berbahasa arab. Mereka menerjemahkan buku-bukunya Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dll.


6. Pada tahun 1435 M, ketika konstantinopel dulunya Bizantium, sempat diganti Istanbul (dalam Bahasa Yunani yang berarti kota) dikalahkan oleh Turkey Utsmani. 


Pada jaman Mushtofa Kemal pusat pemerintahan dikembalikan ke Istanbul. Di sana ada Quran istanbul (yaitu al-Quran kecil seukuran jempol). Pendeta dan orang-orang yang pintar melarikan diri ke Kota Florence. Dan terjadilah diskusi di sana yang kemudian melahirkan Renaissance.


Peradaban berpikir rasional lahir dari Yunani. 


Mereka melahirkan Helenisme (filsafat yunani versi Romawi yang disebarkan oleh Alexander). Firo, Stoa, dkk. Dari Helenisme lahir Neo-Platonisme (berpikiran mistisisme).


Cara berpikir Romawi timur cenderung Platonik, yaitu cara berpikir Idealisme - Rasional. Sedangkan Romawi barat cenderung Idealisme - Intuitif. Timur tengah cenderung Aristotelian, yaitu cara berpikir realistis - rasional.


Di Italia 3 cara berpikir ini berkumpul menjadi satu. Semangat atau jiwa Renaissance yang paling kelihatan adalah semangat saintifik. Pengetahuan ilmiah yang empiris. Ilmu pasti.


Leonardo Da Vinci mengatakan bahwa mekanika adalah surganya ilmu pasti. Oleh sebab itu, maka pelajarilah ilmu pasti. Jangan membangun sesuatu tanpa dasar keilmuan. Eksperimen menjadi juru bicara alam dan manusia. Pengalaman tidak akan berdusta. Doanya yaitu, Wahai Tuhanku hargailah perjuangan kami.


F. Bacon mengatakan (diambil oleh Fuko), knowledge is power. Sedangkan George barkley berpendapat bahwa Visi a Persipi (mengada adalah mengamati). Ada, tidak lain adalah mengalami, yaitu melakukan eksperimen secara langsung. 


Kenalilah dirimu sendiri. Visino yang berarti menuju kepada kenalilah dirimu sendiri wahai pengikut Ilahi. Menurutnya, memikirkan diri sendiri secara otomatis juga bergabung kepada keinginan Tuhan.


Galileo galilei mengatakan bahwa buku alam ditulis dengan bahasa matematika. Hukum alam sifatnya pasti (Islam: Sunnatullah). Ukurlah apa yang dapat diukur. Dan buatlah agar dapat diukur sesuatu yang tidak dapat diukur itu agar bisa dipahami.


Ciri-Ciri Jaman Renaissance:


1. Empirisme. Fakta, kenyataan. Panca indera merupakan alat yang paling kecil kesalahannya dalam mengukur sesuatu dari pada sesuatu yang lain. Tokohnya adalah D. Hume, dkk.


2. Rasionalisme, tokohnya descartes, dkk.


3. Individualisme, yaitu setiap orang itu unik. Punya gayanya sendiri-sendiri. Bukan hanya sebuah kerumunan. Setiap orang bebas mengekspresikan dirinya sendiri. Maka kemudian lahirlah humanisme.


4. Pembebabasan dari kungkungan apapun.


5. Humanisme, yaitu manusia sebagai satu-satunya ukuran.


"Berpikirlah sendiri!"


Kalimat ini sangat menginspirasi gerakan renaissance. Di barat gerakan ini sangat masif. Setiap orang bebas dianggap sebagai ilmuan. Sedangkan di Islam, ilmuan merupakan sebuah kelompok Elitisme. Hanya orang-orang tertentu yang boleh dan bisa dianggap sebagai ilmuan ('alim).


Pada saat itu Copernicus menulis risalah benda-benda langit. Namun, baru diiterbitkan setelah dirinya meninggal.


Giordano Bruno merupakan ilmuan yang dibakar di tengah pasar, karena pemikirannya dianggap kafir oleh gereja.


Ilmuan mengembangkan humanisme, gereja dan negara mengembangkan anti-humanisme.  Sehingga banyak ilmuan yang dibakar karena dianggap sebagai tukang sihir.


Pada awal-awal Renaissance, kurikulum sekolahan mulai bergeser. Dari mencari keridloan Tuhan bergeser ke arah pragmatis, kemampuan riil, skill, dan terukur. Parameternya yaitu exact (ilmu pasti).


Jargon Renaissance adalah Car pe dian yang artinya nikmatilah hidup (diambil dari filosof Yunani Horatius). Pikirlah hari ini dan jangan terlalu banyak berpikir tentang esok hari. Kebalikan dari jargon gereja, yaitu Ingat mati. Manusia bukan alatnya (boneka) Tuhan. Tapi ciptaan-Nya untuk mengelola Tuhan.


Temuan-temuan monumental pada jaman renaissance yaitu kompas, senjata api dan percetakan. Dikemudian hari, ilmuan yang kritis akan melahirkan anti-humanisme, karena terjadi penjajahan akibat temuan-temuan tersebut.


Jasa-jasa Renaissance:


1. Setiap orang jadi mandiri, bebas merdeka


2. Keilmuan berkembang, yaitu seni dan teknologi


3. Dominasi gereja runtuh


4. Dikotomi borjuis-proletar runtuh, lahirnya kelas penguasa yang dikuasai


5. Adanya penjelajahan-penjelajahan.


Eurika moment yang berarti momentum Ini Dia! Wow! Sebagai apresiasi dalam konteks penemuan Hukum Archimedes.


Aufklarung (abad 16-18 M) sebagai awal modernitas. Di dalam Bahasa Inggris yaitu Enlightment. Semboyannya yaitu saphere Aude à der to be wish, der to know. Berani berpikir sendiri. Dikutip dari sastrawan Yunani, Hores. Dan dipakai oleh Kant di dalam bukunya what is enlightment. Diadopsi oleh Fuko dalam konteks yang lain. Cirinya lahir Ensiklopedi.


Metode berpikir pada jaman Aufklarung adalah induksi, yaitu melihat gejala-gejala faktual-khusus dan diabstraksi ke umum. 


Pencerahan di Jerman melahirkan Idealisme modern. Kecenderungan berpikirnya yaitu idealis-etis. Berbicara tentang kebajikan umum, nilai, dan etika. Agama tidak terlalu dikritik.


Cristian Wolf berpendapat jika filsafat supaya berguna, maka harus diredefinisi, dihilangkan bagian-bagian rumitnya dan diambil ilmiah pragmatisnya. Filsafat harus jelas dan tegas.

 

Filsafat jerman tidak anti agama. Menurut Kant, agama jika dibahas tidak ada ujungnya. Maka agama harus diberi ruang khusus.


Pencerahan di Inggris terkenal dengan ilmuan-ilmuannya. Cara berpikirnya empiris. Kemudian melahirkan revolusi industri. Pada awal-awalnya teknologi dikembangkan untuk pabrik tekstil. Kemudian muncul mesin-mesin baru. Dan timbulah pengangguran-pengangguran.


Di kota, pendapatan masyarakatnya melonjak 6 kali lipat. Maka lahirnya urbanisasi. Orang-orang yang berada di pedasaan berlarian ke kota untuk mencari pekerjaan.


Dari sisi agama muncul faham Deisme. Faham yang menyatakan bahwa alam mempunyai hukumnya sendiri. Allah tidak mengintervensi. Hukum Tuhan ditaruh di alam semesta. Mereka tidak percaya adanya mukjizat.


Muncul juga agama natural, teologi natural (natural religion). Pencetusnya adalah David Hume. Ia merumuskan isu-isu keagamaan hanya memakai akal saja. Menurutnya akal punya otonomi mutlak.


Kant menulis buku agama dalam batas-batas akal saja. Seperti Ibnu Rusyd, Thomas Aquinas. Yang pada saat itu menimbulkan perdebatan terkait pembangkitan dari alam kubur antara Ibnu Rusyd dan Al-Ghozali.


Logika-logika agama natural:


a. Tuhan maha tahu? Manusia sudah ditentukan? Manusia bebas untuk melakukan sesuatu. Berarti Tuhan tidak maha tahu. Dan bahwa masa depan sudah ditentukan. Alternatifnya yaitu manusia tidak bebas, atau Tuhan tidak tahu.


b. Kontradiksi sifat Tuhan. Ibnu Rusyd berpandangan bahwa Tuhan bisa menciptakan benang yang sangat ruwet sampai Ia sendiri tidak bisa mengurai.


c. Pengetahuan Tuhan tentang pengalaman, seperti mules, dll.


Aufklarung melahirkan juga Agnotisisme. Orang sudah putus asa memahami Tuhan memakai akal. Bahwa pengetahuanmu tentang Tuhan itu bukan tuhan. 


Agnotisisme kemudian melahirkan 3 sikap:


1. Sekularisme (Pemisahan)


2. Ateisme


3. Teisme (Percaya saja, karena tidak punya pengalaman langsung bertemu Tuhan)


Pencerahan di Perancis relatif santai tidak se-Idealis jerman maupun se Empirisme Inggris. Tidak terlalu fokus dengan Decart. Tokohnya yaitu John Locke. Yang kemudian melahirkan Revolusi perancis. 


Semakin banyak orang yang tersadar, maka filsafat menjadi konsumsi publik. Walaupun ada kelemahannya yaitu ketika filsafat menjadi konsumsi publik, maka pada akhirnya pembahasannya tidak dalam. Sifatnya trend. Puncaknya muncul tokoh unik yaitu Voltaire.



Source Images: kompasiana.com


Menu Navigasi Utama

Formulir Kontak