Sedang ramai di sosial media tentang sisi gelap makanan olahan di minimarket, baik di Si merah maupun si biru. Pernahkah kalian menjumpai ada minimarket yang selain menjual makanan pokok dan jajanan, mereka juga menjual donat, roti, buah, maupun salad?
Salah satu mantan karyawan mengatakan bahwa dari sekian
makanan-makanan tersebut merupakan target yang harus terjual. Dan itu diamini
oleh beberapa mantan karyawan bahkan yang masih menjadi karyawan di minimarket.
Jika tidak? Ya, mereka yang membelinya sendiri. Maka dari itu, seringkali kita
menjumpai kasir minimarket yang agak memaksakan kepada customer untuk membeli
makanan-makanan tersebut.
Beberapa
karyawan minimarket bahkan harus rela memasarkan makanan-makanan tersebut
secara keliling di kampung-kampung. Sungguh fenomena yang mengagetkan. Secara
kita tahu bahwa mereka digaji tiap bulan atas kerjanya sebagai karyawan di
minimarket tersebut. Akan tetapi, semacam pemaksaan terselubung bagi mereka
untuk bekerja di luar tugas pokoknya, ya.
Jika
fenomena ini benar-benar terjadi, maka harusnya menjadi perhatian bagi dinas
pekerjaan nih untuk menertibkan sistem-sitem kerja yang merugikan bagi
karyawan. Kasihan jika mereka sudah lelah dan meluangkan waktu untuk bekerja,
terpaksa harus mengeluarkan uang pribadi demi mewujudkan ambisi perusahaan.
Belum lagi, jika ada barang-barang yang hilang mereka para karyawan juga harus
patungan untuk mengganti kerugian atas barang-barang yang hilang tersebut.
Lantas, apakah
benar-benar para karyawan harus membeli makanan-makanan yang tidak laku
tersebut? Atau, peristiwa ini hanyalah trik pemasaran mereka supaya para pembeli
secara simpatik mau membeli makanan-makanan tersebut? Patut ditunggu ini
kebenarannya. Namun, apapun itu secara keseluruhan para pembeli harus cerdas.
Belilah sesuatu yang memang sedang dibutuhkan. Jangan boros, karena boros bisa
menghambat kekayaan.
EmoticonEmoticon