materi pelajaran filsafat, cara blogger menghasilkan uang, seo blog, google adsense, blog gratisan, download ebook gratis, materi pelajaran Sejarah Bunga Pengantin Dan Sejarah Buruk Dibelakangnya - Filocopy.id

Sejarah Bunga Pengantin Dan Sejarah Buruk Dibelakangnya

Sejarah Bunga Pengantin Dan Sejarah Buruk Dibelakangnya
Sejarah Bunga Pengantin Dan Sejarah Buruk Dibelakangnya.

Sejarah Bunga Pengantin Dan Sejarah Buruk Dibelakangnya.

Abad pertengahan di eropa dikenal sebagai abad kegelapan. Di masa itu, ilmu pengetahuan tidak mampu berkembang. Intervensi gereja sangat kuat untuk mengurung manusia di dalam dogma keagamaan. 

Para ilmuan saat itu tidak mempunyai ruang untuk menunjukkan kebenaran. Bahkan, beberapa dari mereka dianggap sebagai pihak yang melawan gereja sehingga harus dihukum mati.

Kondisi tersebut berdampak kepada kehidupan sosial sehari-hari masyarakat eropa. Jauh sebelum terlihat seperti sekarang, masyarakat eropa pada abad pertengahan kurang memperhatikan kebersihan. 

Bahkan, hal itu juga terjadi di lingkungan bangsawan. Salah satu buktinya ada di Istana Versailles di Paris, Perancis. Istana mewah tersebut tidak memiliki tempat pemandian. 

Pada masa itu, di eropa tidak mengenal sikat gigi, deodoran, dan tisu toilet seperti sekarang.

Pada masa liburan, pihak istana mampu menyediakan perjamuan makan untuk seribu lima ratus orang. Dan di dalam perjamuan tersebut tidak diperhatikan kebersihannya (higienis). 

Orang eropa sering menggunakan kipas untuk mengipasi dirinya. Tetapi, yang mereka lakukan bukanlah untuk mengipasi tubuh supaya tidak kepanasan. 

Mereka mengipasi tubuhnya untuk menyingkirkan bau busuk. Alasan kenapa di lukisan-lukisan abad pertengahan menampilkan wanita eropa dengan gaun yang mengembung dan sampai menyapu tanah adalah untuk menahan supaya bau busuk di area vital tidak mudah menyebar di sekeliling mereka.

Kebiasaan mandi belum dikenal seperti sekarang. Bukan karena letak geografis yang dingin sehingga menyebabkan mereka tidak suka mandi, akan tetapi karena pola pikir mereka saat itu tidak mementingkan kebersihan. Sehingga tidak jarang serangga-serangga mendekati tubuh mereka.

Di eropa pada masa itu, pernikahan sebagian besar dilakukan pada Bulan Juni. Pada bulan itu adalah awal musim panas. 

Kebiasaan mandi orang eropa dilakukan satu kali pada Bulan Mei. Sehingga, jika pernikahan dilakukan pada Bulan Juni, aroma busuk dari tubuh mereka sudah berkurang. 

Namun, tetap saja aroma busuk tidak bisa dihilangkan begitu saja. Sehingga di dalam pernikahan, sepasang pengantin membawa karangan bunga. 

Tujuannya untuk menghasilkan aroma wangi yang bisa meminimalisir aroma busuk dari tubuh mereka. Dan inilah awal mula karangan bunga pengantin.

Kegiatan mandi mereka dilakukan di sebuah bak mandi besar. Bak tersebut diisi dengan air panas. Kepala keluarga mempunyai kesempatan untuk mandi pertama kali. 

Setelah itu, bergantian anggota keluarga yang lain sesuai urutan usia mereka tanpa mengganti air yang ada di dalam bak mandi. 

Sehingga beberapa kejadian, bayi terbunuh ketika mandi karena airnya sudah sangat kotor.

Rumah-rumah pada saat itu belum mempunyai langit-langit seperti sekarang. Mereka menggunakan balok-balok kayu untuk menopang atap rumah. 

Balok-balok kayu ini digunakan untuk tempat tinggal seperti kucing, tikus,anjing, dan serangga-serangga. Ketika atapnya bocor, hewan-hewan tersebut melompat turun ke penghuni rumah.

Orang-orang yang mempunyai uang membeli peralatan makan yang terbuat dari timah. Bahan timah ternyata mengoksidasi beberapa bahan makanan. 

Sehingga sering terjadi mereka keracunan karena makanan atau minuman yang telah teroksidasi dari bahan timah yang digunakan. Ada beberapa kejadian orang-orang setelah minum bir atau wiski jatuh kelantai karena keracunan.

 Mayat mereka diletakkan di meja dapur selama beberapa hari dan diawasi oleh seluruh keluarga untuk memastikan bahwa mayat tersebut telah benar-benar mati atau akan bangun lagi.

Kejadian yang lebih mengejutkan terjadi di Inggris. Peti mati yang sudah digunakan untuk memakamkan mayat bisa digunakan kembali untuk memakamkan mayat yang lain. 

Jadi, sebelum digunakan kembali, tulang belulang yang ada di peti dipindahkan ke osarium. Beberapa kejadian ketika peti mati tersebut dibuka, ada goresan-goresan di tutup peti matinya. 

Hal itu menandakan bahwa mayat yang dimakamkan sebelumnya masih hidup. Dengan kata lain bahwa mereka dikubur hidup-hidup.

Karena kejadian ini, mereka kemudian memberikan bel di peti mati sebelum menguburkan mayat. Bel itu diberikan semacam tali penggerak ke dalam peti mati tersebut. 

Sehingga, jika ternyata mayat yang dikuburkan ke dalam peti mati masih hidup, mereka akan membunyikan bel sebagai penandanya. 

Maka diperlukan orang yang berjaga di samping peti mati selama beberapa hari untuk memastikan bahwa mayat tersebut telah benar-benar mati.

Demikianlah kebiasaan orang eropa pada abad pertengahan. Beberapa dari mereka mencoba untuk mengatakan bahwa sejarah mereka sendiri sebagai hoax karena sangat malunya terhadap sejarahnya sendiri. 

Namun, mereka harus mendapatkan apresiasi karena kemauannya untuk berkembang. Semenjak era renaissance pada abad ke-17 telah mengubah banyak hal. 

Bahkan sekarang mereka menganggap dirinya sebagai bangsa nomor satu diantara bangsa-bangsa lain di dunia. Tidak salah, karena hampir segala kemajuan teknologi dihasilkan dari mereka.

Demikian sejarah bunga pengantin yang awalnya bertujuan untuk mengusir aroma busuk dari tubuh mereka, dan sekarang sudah menjadi perangkat ritual wajib ketika dari mereka melangsungkan pernikahan.


Sumber gambar: Pixabay.com


EmoticonEmoticon

Menu Navigasi Utama

Formulir Kontak